Blusuk'an Golek Watu: Candi Sewu

Tuesday, March 10, 2015

Candi Sewu

Berjalan sedikit keutara lagi setelah Candi Bubrah, maka akan tiba di Kompleks Candi paling utara di area wisata Candi Prambanan, yaitu Candi Sewu. Candi Sewu termasuk Candi peninggalan agama Budha yang megah, selain memiliki Candi Induk yang besar Candi Sewu memiliki ratusan Candi Perwara, namun sangat disayangkan banyak Candi Perwara yang telah runtuh dan tidak dapat direkonstruksi kembali.

Candi Sewu

Candi Sewu berada di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Candi Sewu adalah Candi yang bercorak agama Budha, yaitu ditandai dengan adanya temuan beberapa Arca Budha tanpa kepala, sebuah Prasasti berbahasa melayu kuno yang disebut dengan Prasasti Manjusrigrha dan puncak Candi yang berupa Stupa. Candi Sewu diperkirakan dibangun abad ke-8 pada masa pemerintahan kerajaan Mataram Kuno. Menurut Prasasti Manjusrigrha yang berangka tahun 714 C atau 792 M, menjelaskan tentang perayaan upacara prasada, Wajrasana Manjusrigrha. Candi Sewu dibuat pada masa pemerintahan Raja Rakai Panangkaran yang bertujuan untuk memuja Budha Manjusri. Pembangunan Candi Sewu selesai ketika Raja Rakai Panangkaran telah wafat. Nama Candi Sewu berasal dari bahasa Jawa yang artinya 'Seribu'. Candi Sewu merupakan Candi Budha terbesar kedua setelah Candi Borobudur. Meskipun Candinya berjumlah banyak tetapi tidak mencapai seribu sesuai namanya. Tepatnya Candi Sewu terdiri atas 249 Candi, 1 Candi Induk, 8 Candi Apit dan 240 Candi Perwara. Candi Sewu mempunyai 4 pintu masuk yang masing-masing dijaga oleh sepasang Arca Dwarapala. Meskipun tak sebanyak Candi Prambanan, tetapi Candi Sewu juga masih sering dikunjungi oleh banyak wisatawan, tidak seperti Candi Lumbung dan Candi Bubrah yang sering terlewatkan.