Sunday, November 2, 2014

Situs Liyangan

Cahaya langit belum menampakkan sinarnya ketika pagi itu kumulai hobiku untuk blusuk'an lagi. Rasa dingin yang menyergap dan ku rasa, cuaca pagi ini mungkin akan sedikit mendung. Dengan badan yang belum terlalu sembuh dari rasa kantuk ku berarangkat tuk menghampiri teman yang akan kujadikan rekan blusuk'anku pagi ini. Ya...pemuda itu bernama eko, dialah yang akhir-akhir ini menjadi rekan blusuk'anku yang baru-baru ini aku lakukan. Tepat pukul 04.30 aku tiba didepan sebuah rumah kecil yang menjadi tempatnya berteduh, ya...tepatnya adalah sebuah rumah kost yang didiami oleh beberapa mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi negeri di kota Solo. Belum aku sempat menggedor pintu kostnya, eko sudah membukakan pintunya dan dengan wajah yang dipenuhi rasa kantuk ia sedikit bercerita bahwa ia hanya sempat tidur beberapa jam saja sebelum akhirnya aku datang untuk menghampirinya. Tapi akhirnya ia pun segera menyegarkan badan, berkemas dan tepat pukul 05.10 kami berangkat untuk memulai blusuk'an hari ini. Terlalu pagi memang, tapi keuntuntungan berangkat dipagi hari adalah udara masih terasa segar dan jalan belum terlalu ramai oleh kendaraan-kendaraan roda empat. Tujuan blusuk'anku kali ini adalah Candi-candi di area Temanggung yaitu tepatnya didaerah Ngadirejo dan Parakan. Rute yang kuambil adalah Ambarawa-Bandungan-Sumowono-Kaloran-Kandhangan-Gemawang-Jumo-Ngadirejo. Ya...memang rute yang tidak biasa untuk dilewati oleh beberapa pengendara yang ingin menuju ke Ngadirejo dan Parakan. Jalur ini memang hanya sebuah jalur alternatif, tapi jalur ini menyuguhkan pemandangan pegunungan, pedesaan dan persawahan yang masih asri dengan sejuknya udara khas pegunungan, ya, memang dalam setiap petualanganku untuk mencari Candi, suasana perjalanan seperti inilah yang ku cari. Setelah hampir 3,5 jam kami berkandara akhirnya kami pun sampai di kota Kecamatan Ngadirejo. Sampai di Ngadirejo kami putuskan mencari warung untuk sedikit mengisi perut yang mulai keroncongan dan menghangatkanya dengan segelas teh. Tujuan pertamaku kali ini adalah Situs Liyangan di Ngadirejo. Mengetahui tujuanku, ibu penjaga warung berkata bahwa kedatangan kami ke Situs Liyangan pagi ini adalah tepat pada moment yang pas, karena tepat pagi ini akan ada upacara peresmian Situs Liyangan sebagai Situs Cagar Budaya yang sejak tahun 2008 Situs ini diketemukan. Akhirnya setelah merasa cukup kami mengisi perut, kami lanjutkan perjalanan kami menuju Situs Liyangan. Untuk menuju Situs Liyangan, dari pertigaan tugu Ngadirejo, cari jalan menuju obyek wisata Umbul Jlumprit, maka nanti dipingggir jalan akan bertemu dengan petunjuk menuju Situs Liyangan yang mengarah ke sebuah perkampungan. Ikuti saja jalan dan petunjuk di perkampungan tersebut maka nanti akan sampai di Situs Liyangan yang terletak dilahan penggalian batu dan pasir, dibelakang perkampungan warga.

Situs Liyangan
Situs Liyangan berada di Desa Liangan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Yaitu tepatnya dilereng Gunung Sindoro. Situs Liyangan ini berlatar belakang agama Hindu yaitu dengan ditandai dengan adanya temuan beberapa bengunan kaki Candi, Pagar Candi, Yoni, Lingga, Ratna dan Arca bercorak Hindu. Situs Liyangan ini pertama kali ditemukan pada tahun 2008 disebuah lahan penggalian batu dan pasir dengan kedalaman sekitar 10m. Yang unik dari Situs Liyangan ini yaitu ditemukanya sebuah Yoni berbentuk persegi panjang dengan tiga lingga, yang tidak umum ditemukan pada Candi-candi Hindu di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Selain itu menurut beberapa artikel yang pernah saya baca, di kompleks Situs Liyangan ini juga ditemukan beberapa tembikar, umpak kayu, tiang kayu, lantai kayu dan ijuk (diperkirakan digunakan sebagai atap) yang dari beberapa temuan itu merujuk kepada sebuah kompleks perkampungan Hindu pada masa kerajaan Mataram Kuno. Temuan ini merupakan temuan yang sangat fenomenal karena dari sekian banyak Situs dan Candi di Jawa Tengah, hanya di Situs Liyangan inilah berhasil ditemukan sebuah kompleks Percandian sebagai sarana ibadah dan sebuah kompleks Perkampungan didekatnya. Ini berarti dahulu kala ditempat situs Liyangan ini berada, memang daerah yang sangat subur sehingga dapat dijadikan sebagai tempat tinggal, bercocok tanam dan tempat untuk beribadah umat Hindu pada masa itu.

Pagar keliling yang mengelilingi kompleks Candi

Pagar keliling yang mengelilingi kompleks Candi

Candi I di Situs Liyangan

Candi II di Situs Liyangan

Candi III di Situs Liyangan

Candi IV di Situs Liyangan

Candi V di Situs Liyangan

Bangunan yang diperkirakan sebuah Pendhapa di samping kompleks Situs Liyangan
Bangunan yang diperkirakan sebuah Pendhapa di depan kompleks Situs Liyangan

Candi di depan kompleks Situs Liyangan

Yoni persegi panjang Situs Liyangan

Lubang Yoni untuk Lingga yang berjumlah tiga

Ratna Situs Liyangan

Lingga Situs Liyangan

Umpak batu

Eko di Situs Liyangan

Aku di Situs Liyangan


Batu reruntuhan Candi

Kompleks Situs Liyangan

Papan nama Situs Liyangan

Situs Liyangan dan Gunung Sindoro
Tak terasa waktu pun hampir menjelang tengah hari. Karena masih ada dua tempat lagi yang harus ku kunjungi maka ku bergegas tuk meninggalkan Situs Liyangan dan menuju ke lokasi berikutnya yaitu Candi Pringapus.

Blusuk'an keduaku di Situs Liyangan. Ada temuan baru di Situs Liyangan yaitu Struktur Candi Petirtaan yang ditemukan di sisi utara Situs Liyangan.

Situs Liyangan

Struktur Candi Petirtaan di Situs Liyangan

Struktur Candi Petirtaan di Situs Liyangan

Jaladwara di Candi Petirtaan

Narso di Situs Liyangan

Aku di Situs Liyangan
Gunung Sindoro latar belakang Situs Liyangan
Demikian blusuk'anku di Situs Liyangan. Semoga dapat menjadikan informasi berwisata ke Situs-situs dan Candi-candi. Salam Blusuk'an Golek Watu.  ^_^

No comments:

Post a Comment